Pengertian UPS: Komponen yang Dimiliki dan Jenis-Jenisnya

Ketika menggunakan komputer, Anda pasti pernah bersinggungan dengan UPS. Uninterruptible power supply atau lebih dikenal sebagai suplai daya bebas gangguan ini punya fungsi penting dalam pemakaian komputer. Kenali lebih dalam alat ini dengan memahami pengertian UPS dan fungsinya berikut.

Komputer bisa beroperasi jika dialiri dengan listrik, tapi jika arus dan tegangan listriknya tak stabil, maka komputer rentan mengalami kerusakan. Disinilah UPS berfungsi, ia akan menjaga aliran listrik tetap stabil dan mengalir di komputer, sehingga komputer tak gampang rusak.

Apa itu UPS?

Apa itu UPS

UPS adalah perangkat elektronik yang bisa menyediakan cadangan listrik jika arus listrik utama mati atau terputus. Jika ada pemutusan listrik dan komputer tengah menyala, UPS secara langsung akan aktif dan memberikan arus listrik pada komputer.

Dengan cara ini, Anda bisa menyimpan data sesegera mungkin tanpa khawatir data hilang. Komputer pun juga bisa dimatikan sesuai prosedur, sehingga tak merusak CPU-nya. Seperti yang diketahui, jika komputer mati mendadak, akan ada kerusakan yang terjadi, baik di hardware atau software.

Meskipun bisa menyediakan daya listrik, namun jumlah dan jangka waktunya terbatas. UPS biasanya punya daya sekitar 600 watt, bahkan ada yang dayanya lebih kecil, yakni 400 watt. Dengan daya tersebut, UPS hanya bisa menyala sekitar 20 menit saja.

Komponen yang Dimiliki oleh UPS

Pengertian UPS

UPS punya banyak komponen yang ada di dalamnya, berikut adalah beberapa komponen penting yang menunjang kinerja UPS menyediakan sumber daya listrik sementara.

1. Baterai

Baterai di dalam UPS punya fungsi menyimpan daya listrik alternatif. Baterai UPS biasanya bisa bertahan antara 10 – 30 menit, jika melebihi waktu tersebut, baterai akan kehabisan daya dan UPS akan mati. Jenis baterai yang dimiliki UPS biasanya berjenis lead acid dan nikel cadmium.

2. Inverter

Komponen berikutnya adalah inverter, inverter punya fungsi merubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Inverter hanya bisa bekerja jika UPS sedang memberikan daya listriknya ke perangkat elektronik, misalnya komputer yang kehilangan daya.

3. Rectifier

Terakhir adalah rectifier, komponen UPS yang berfungsi mengubah arus AC dari suplai listrik utama ke arus DC. Dengan mengubahnya menjadi arus DC, UPS bisa menyimpan daya tersebut di dalam baterai. Rectifier akan bekerja ketika pengisian baterai sedang dilakukan oleh UPS lewat sumber listrik utama.

Cara Kerja UPS

Cara Kerja UPS

Setelah mengetahui pengertian UPS dan komponen yang ada di dalamnya, Anda juga harus tahu cara kerja dari perangkat ini, berikut adalah rinciannya.

1. Sistem Standby

UPS akan melakukan stand by ketika melakukan pengisian daya dari sumber listrik. Ketika sistem stand by dilakukan, baterai UPS akan menyimpan daya listrik tersebut. Nantinya daya listrik ini akan disalurkan ke perangkat komputer ketika aliran listrik utama terputus.

Ketika tegangan listrik yang masuk ke UPS tidak stabil, UPS secara langsung akan menyalakan sirkuit inverter DC AC internal. Dengan baterai yang sudah terisi penuh oleh daya listrik sebelumya, UPS akan mengirimkan daya listrik untuk komputer pengguna hingga daya listriknya habis.

2. Sistem Line Interactive

Berikutnya adalah sistem UPS line interactive, UPS yang menggunakan sistem ini akan mempertahankan jalur inverter. Nantinya UPS akan mengalihkan arus DC yang dimiliki oleh baterai dari mode charging ke mode penyedia daya, sehingga komputer segera mendapatkan arus listrik cadangan.

UPS yang menggunakan mode ini biasanya memiliki auto transformer yang memiliki mode khusus. Mode ini akan mendeteksi tegangan listrik yang masuk ke dalam UPS dan mengalihkan fungsi UPS dari charging ke delivering.

3. Sistem On Line

Sistem terakhir yang UPS miliki adalah sistem online, sistem UPS ini memiliki metode double conversation. Dengan metode tersebut, arus AC yang diterima oleh UPS akan dilanjutkan ke baterai internal. Setelahnya daya listrik akan dialirkan ke komputer dengan tujuan memberikan perlindungan.

Jika dilihat secara sekilas, sistem on line punya cara kerja yang mirip dengan UPS line interactive. Bedanya sistem on line punya daya dan kapasitas yang lebih besar, sehingga Anda bisa memakainya lebih lama. Karena lebih canggih, harga UPS dengan sistem on line lebih mahal dari jenis sebelumnya.

Fungsi UPS

Fungsi UPS

Secara umum, melihat pengertian UPS sebelumnya, ada 4 fungsi utama yang UPS miliki. Ketiganya adalah menstabilkan tegangan arus listrik, memberikan cadangan listrik sementara,mencegah kerusakan alat elektronik dan alat bantu untuk melakukan back up data.

1. Memberikan Cadangan Listrik Sementara

Fungsi utama dari UPS adalah sebagai alat untuk memberikan cadangan listrik sementara pada elektronik. Alat elektronik yang dimaksud tak hanya komputer, tapi juga kulkas, TV, dan alat kelistrikan lain yang harus menyala dengan arus listrik.

UPS mampu menyimpan listrik dengan kapasitas dan daya tertentu, sehingga alat listrik yang membutuhkan sumber daya listrik tetap menyala. Daya listrik yang diberikan oleh UPS sifatnya sementara, sehingga ia tetap tak bisa menjadi sumber arus listrik dalam waktu panjang.

2. Mencegah Kerusakan pada Alat Elektornik

Kondisi listrik yang tegangannya naik turun bisa memberikan efek negatif pada alat elektronik, khususnya komputer. Tidak hanya karena tegangan listrik yang naik turun, tapi juga pemutusan aliran listrik secara tiba-tiba. Jika ini sering terjadi, jangan heran jika komputer yang Anda miliki cepat rusak atau korslet.

Dengan adanya UPS, potensi kerusakan pada komputer dan alat listrik yang lain bisa diminimalisir. Ketika komputer tak mendapatkan arus listrik utama, UPS akan langsung memberikan arus listrik cadangan. Sehingga Anda akan memiliki kesempatan untuk menyimpan data dan mematikan komputer.

3. Membantu Proses Backup Data

UPS ternyata juga bisa menjadi alat backup data, sebab UPS akan memberikan cadangan listrik pada komputer dalam jangka waktu tertentu. Di waktu ketika komputer kehilangan sumber daya listrik utama, UPS akan langsung aktif memberikan daya listrik sementara.

Ketika mendapatkan daya listrik sementara ini, Anda bisa menyimpan dan melakukan backup data. Penyimpanan dan back up data bisa dilakukan sesegera mungkin sebelum daya listrik dari UPS habis. Makin besar daya listrik yang UPS miliki, makin lama pula tegangan listrik yang bisa komputer terima.

4. Menstabilkan Arus Listrik

Sebenarnya arus listrik, walaupun dalam keadaan terhubung dengan komputer, bisa mengalami naik turun. Karena itulah, sering kali ditemukan arus lisrik yang masuk ke komputer atau alat elektronik lainnya ternyata tidak konstan dan stabil. Jika ini terus terjadi, komputer rentan mengalami kerusakan nantinya.

Dengan menggunakan UPS, maka arus listrik yang masuk ke dalam komputer bisa lebih stabil. Anda bisa mengguakan komputer dalam jangka waktu lama tanpa merasa khawatir. Peralatan elektronik dan komputer pun bisa Anda gunakan secara normal dan minim masalah.

Kini Anda sudah tahu pengertian UPS dan fungsinya untuk alat elektronik, terutama komputer. Setelah mengetahuinya dengan lebih dalam, kini Anda bisa menggunakan UPS sesuai dengan fungsi yang ia miliki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *