Pengertian Microphone: Fungsi, Karakteristik, dan Jenisnya

Pengertian microphone secara umum merupakan alat yang biasa digunakan untuk pengeras suara, alat perekam,  bahkan bisa dipakai dalam alat bantu pendengaran. Microphone atau mikrofon memang memiliki banyak fungsi yang berguna bagi kehidupan manusia.

Jenis mikrofon pun sangat beragam dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Memangnya, apa saja jenis dari alat elektronik ini? Bagaimana cara kerjanya? Jika penasaran dan ingin tahu, maka Anda bisa menemukan informasi tentang microphone melalui artikel ini!

Pengertian Microphone dan Karakteristiknya

Pengertian Microphone dan Karakteristiknya

Apa yang dimaksud dengan microphone atau mikrofon? Mikrofon merupakan sebuah komponen elektronika yang termasuk transduser. Artinya, mikrofon dapat digunakan untuk mengubah satu bentuk energi ke bentuk lainnya.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disebutkan pula bahwa microphone adalah alat elektronik yang bisa mengubah energi gelombang suara atau akustik menjadi energi listrik berupa sinyal audio.

Karakteristik atau ciri utama setiap jenis mikrofon, yaitu memiliki komponen diafragma. Selain itu, setiap jenis mikrofon pasti memiliki amplifier yang berfungsi sebagai penguat sinyal. Mikrofon membutuhkan amplifier karena sebenarnya sinyal listrik yang dihasilkan cukup lemah.

Pengertian microphone secara lebih singkat dan sederhana juga dapat diartikan melalui arti kata yang merangkainya. Mikros memiliki arti kecil, sedangkan fon berarti suara.

Fungsi Microphone

Pengertian Microphone

Sejak ditemukan oleh Sir Charles Wheatston, microphone terus mengalami perkembangan dengan bantuan teknologi yang semakin canggih. Microphone pada akhirnya memiliki banyak fungsi atau kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.

Apa saja fungsi dari mikrofon? Jika penasaran dan belum mengetahuinya, maka berikut ini beberapa fungsi dari microphone yang harus Anda ketahui, yaitu:

  • Pengeras suara
  • Perekam suara
  • Alat bantu pendengaran
  • Penyiaran radio
  • Telekomunikasi

Fungsi mikrofon memang sangat beragam dan penting terutama karena berkaitan langsung dengan alat komunikasi.

Cara Kerja Mikrofon

Cara Kerja Mikrofon

Seperti apa microphone dapat bekerja? Prinsip kerja microphone adalah mengubah energi suara menjadi energi listrik berupa sinyal audio. Agar lebih jelas memahami cara kerjanya, maka berikut ini tahapan-tahapan tentang cara kerja dari mikrofon secara umum, yaitu:

  • Ketika seseorang berbicara di depan mikrofon, maka suara tersebut akan membentuk gelombang suara.
  • Gelombang suara yang masuk ke dalam mikrofon akan sampai ke diafragma. Hal tersebut membuat diafragma bergetar.
  • Di bagian belakang diafragma mikrofon terdapat kumpulan kaway yang disebut coil. Coil akan ikut bergerak karena adanya gelombang suara.
  • Magnet kecil permanen yang dikelilingi oleh coil kemudian akan menciptakan sebuah medan magnet. Hal ini terjadi karena dipicu oleh gerakan coil.
  • Setelah itu, akan timbil sinyal listrik yang akan mengalir ke arah amplifier mikrofon sebagai penguat suara. Selain itu, sinyal listrik juga dapat bergerak ke arah alat perekam suara.

Mikrofon akan bekerja dengan baik ketika memiliki komponen yang lengkap dan berfungsi dengan maksimal. Cara kerja dari mikrofon inilah yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Jenis-Jenis Microphone

Jenis-Jenis Microphone

Kebanyakan orang mungkin mengenal microphone sebagai alat untuk memperkeras atau memperbesar suara. Namun, ternyata alat elektronik microphone yang satu ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan tergantung jenisnya.

Apa saja jenis-jenis dari microphone? Berikut ini pengertian microphone dan fungsinya berdasarkan jenis-jenisnya, yaitu:

1. Ribbon Microphone

Jenis microphone yang satu ini menggunakan pita tipis yang sangat sensitif. Pita tersebut digantungkan di medan magnet dalam komponen mikrofon. Ribbon microphone dapat mengambil suara dari kedua sisinya.

2. Dynamic Microphone

Prinsip kerja dynamic microphone mengikuti prinsip dari induksi elektromagnetik.

3. Electret Microphone

Jenis electret microphone tidak memerlukan pencatu daya dari luar. Hal tersebut karena jenis mikrofon yang satu ini memiliki muatan listrik tersendiri. Jenis microphone yang satu ini juga termasuk mikrofon yang paling sering digunakan karena harganya murah serta memiliki bentuk sederhana.

Anda bisa menghubungkan electret microphone dengan berbagai alat elektronik lainnya, seperti komputer, headset, smartphone, dan lain sebagainya.

4. Condenser Microphone atau Capacitor Microphone

Komponen diafragma condenser mikrofon terbuat dari logam. Selain itu, komponen tersebut juga digantungkan pada plat logam statis dengan jarak sangat dekat. Akibatnya, keduanya menjadi terisolasi dan menyerupai kapasitor.

Plat-plat logam statis yang digantungkan akan menghasilkan guncangan, sehingga membuat atau menghasilkan suara dari diafragma. Mikrofon ini memerlukan tegangan DC konstan yang terhubung dengan diafragma statis, sehingga bisa bekerja.

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja capacitor microphone adalah tekanan udara.

5. Crystal Microphone

Crystal microphone dikenal juga dengan nama piezoelektris microphone. Jenis microfon yang satu ini terbuat dari kristal aktif. Bahan tersebut membuatnya bisa menimbulkan tegangan sendiri saat menangkap getaran. Oleh karena itu, crystal microphone tidak memerlukan pencatu daya dari luar.

6. Microphone Liquid

Microphone yang pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell dan Thomas Watson termasuk jenis microphone liquid. Disebut demikian karena jenis microphone yang satu ini menggunakan cairan atau liquid berupa logam yang ditambah air serta asam sulfat.

Meskipun tidak digunakan secara fungsional, microphone liquid menjadi jenis mikrofon yang menjadi dasar perkembangan mikrofon yang lebih modern lainnya.

7. Microphone Reluktansi Variabel

Jenis microphone lainnya adalah microphone reluktansi variabel. Prinsip kerja alat ini sesuai dengan sistem diafragma magnetik karena terbuat dari bahan magnetik.

Secara sederhana prinsip kerjanya, yaitu ketika tekanan udara naik, maka akan terjadi proses berkurangnya reluktansi dan celah. Kondisi tersebu akan membuat suara yang dihasilkan jauh lebih keras.

Ketika sinyal yang dihasilkan kuat, maka daya suara yang dihasilkan juga semakin tinggi. Jika sinyal kurang kuat, maka dapat menggunakan amplifier untuk memperkuatnya.

8. Microphone Karbon

Di dalam microphone ini terdapat bahan logam yang ujungnya berbentuk silinder. Microphone karbon memang bekerja menggunakan penghubung diafragma dengan beberapa butir karbon.

Karbon yang ada di dalam microphone ini terletak di dua plat. Plat pertama memiliki peran sebagai elektroda statis. Sementara itu, plat kedua memiliki peran sebagai diafragma. Di antara kedua plat tersebutlah yang akan menghasilkan suara lebih keras.

9. Microphone Laser

Seperti namanya, jenis microphone yang satu ini bekerja berkaitan dengan laser. Alat ini mampu menangkap getaran yang berasal dari pesawat. Nantinya, sinyal dari laser yang ditangkap akan diubah, sehingga berbentuk menjadi audio.

Jenis microphone yang menggunakan laser ini masih terus diuji dan diteliti. Hal ini karena alat ini memiliki potensi agar bisa dikonversi menjadi sinyal audio yang lebih cepat.

10. Microphone Kumparan yang Bergerak

Jenis microphone yang satu ini terbuat dari bahan kumparan induksi yang digulung-gulung. Gulungan tersebut kemudian dikalungkan pada silinder non magnetik. Selain itu, gulungan tersebut juga dilekatkan pada diafragma mikrofon. Bagian ini juga direkatkan pada celah udara dalam magnet permanen.

Kumparan induksi akan bergerak maju dan juga mundur pada medan magnet. Akibat gerakan tersebut akan timbul sinyal listrik yang akhirnya memunculkan suara. 

Pengertian microphone merupakan sebuah alat yang bisa mengubah energi gelombang suara menjadi energi listrik berupa sinyal audio. Mikrofon memiliki cara kerja tertentu sehingga bisa dimanfaatkan atau digunakan untuk berbagai keperluan di kehidupan sehari-hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *